Macam macam pupuk organik


1.    PUPUK HIJAU
Pupuk hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman yang dibenamkan ke dalam tanah. Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari familia Leguminoceae atau kacang-kacangan dan jenis rumput-rumputan (rumput gajah). Jenis tersebut dapat menghasilkan bahan organik lebih banyak, daya serap haranya lebih besar dan mempunyai bintil akar yang membantu mengikat nitrogen dari udara.
 
Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain:
  1. Mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta infiltrasi air
  2. Mencegah adanya erosi
  3. Dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit yang berasal dari tanah dan gulma jika ditanam pada waktu tanah bero
  4. Sangat bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit dijangkau untuk suplai pupuk inorganik.
Namun pupuk hijau juga memiliki kekurangan yaitu:
 
Tanaman hijau dapat sebagai kendala dalam waktu, tenaga, lahan, dan air pada pola tanam yang menggunakan rotasi dengan tanaman legume dapat mengundang hama ataupun penyakit dapat menimbulkan persaingan dengan tanaman pokok dalam hal tempa, air dan hara pada pola pertanaman tumpang sari
 
2.    PUPUK KOMPOS
Pupuk kompos merupakan bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan, seperti jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain termasuk kotoran hewan. Sebenarnya pupuk hijau dan seresah dapat dikatakan sebagai pupuk kompos. Tetapi sekarang sudah banyak spesifisikasi mengenai kompos.
Biasanya orang lebih suka menggunakan limbah atau sampah domestik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bahan yang dapat diperbaharui yang tidak tercampur logam dan plastik. Hal ini juga diharapkan dapat menanggulangi adanya timbunan sampah yang menggunung serta mengurangi polusi dan pencemaran di perkotaan.
 
 
 
 
3.    PUPUK KANDANG
Para petani terbiasa membuat dan menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk karena murah, mudah pengerjaannya, begitu pula pengaruhnya terhadap tanaman. Penggunaan pupuk ini merupakan manifestasi penggabungan pertanian dan peternakan yang sekaligus merupakan syarat mutlak bagi konsep pertanian. Pupuk kandang mempunyai keuntungan sifat yang lebih baik daripada pupuk organik lainnya apalagi dari pupuk anorganik, yaitu pupuk kandang merupakan humus banyak mengandung unsur-unsur organik yang dibutuhkan di dalam tanah. Oleh karena itu dapat mempertahankan struktur tanah sehingga mudah diolah dan banyak mengandung oksigen. 
 
Penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan dan produksi pertanian. Hal ini disebabkan tanah lebih banyak menahan air sehingga unsur hara akan terlarut dan lebih mudah diserap oleh buluh akar. Sumber hara makro dan mikro dalam keadaan seimbang yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur mikro yang tidak terdapat pada pupuk lainnya bisa disediakan oleh pupuk kandang, misalnya S, Mn, Co, Br, dan lain-lain. Pupuk kandang banyak mengandung mikroorganisme yang dapat membanru pembetukan humus di dalam tanah dan mensintesa senyawa tertentu yang berguna bagi tanaman, sehingga pupuk kandang merupakan suatu pupuk yang sangat diperlukan bagi tanah dan tanaman dan keberadaannya dalam tanah tidak dapat digantikan oleh pupuk lain.
 
4.    PUPUK SERESAH
 
Pupuk seresah merupakan suatu pemanfaatan limbah atau komponen tanaman yang sudah tidak terpakai. Misal jerami kering, bonggol jerami, rumput tebasan, tongkol jagung, dan lain-lain. Pupuk seresah sering disebut pupuk penutup tanah karena pemanfaatannya dapat secara langsung, yaitu ditutupkan pada permukaan tanah di sekitar tanaman (mulsa). Peranan pupuk ini diantaranya :
  • Dapat menjaga kelembaban tanah, mengurangi penguapan, penghematan pengairan
  • Mencegah erosi, permukaan tanah yang tertutup mulsa tidak mudah larut dan terbawa air
  • Menghambat adanya pencucian unsur hara oleh air dan aliran permukaan
  • Menjaga tekstur tanah tetap remah
  • Menghindari kontaminasi penyakit akibat percikan air hujan
  • Memperlancar kegiatan jasad renik tanah sehingga membantu menyuburkan tanah dan sumber humus.


    Budidaya tanaman membutuhkan pupuk untuk mengembalikan level kesuburan area budidaya pertanian melalui aktivitas pemupukan. Salah satu jenis pupuk yang cocok untuk semua tanaman adalah pupuk majemuk atau pupuk NPK.

    TENTANG PUPUK NPK

    Pupuk NPK adalah pupuk buatan dengan kandungan unsur hara beragam yaitu unsur hara Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Pupuk NPK sebagai salah satu ragam pupuk majemuk yang paling sering diaplikasikan. Pupuk NPK mempunyai berbagai bentuk. Yang paling khas adalah pupuk padat yang berbentuk granul atau bubuk. Ada juga pupuk NPK yang berbentuk cair, beberapa keuntungan dari pupuk cair adalah efek langsung dan jangkauannya yang luas.

    NITROGEN (N) DALAM NPK

    Nitrogen digunakan oleh tanaman untuk menghasilkan pertumbuhan berdaun dan pembentukan batang dan cabang. Tanaman yang paling membutuhkan nitrogen meliputi rumput dan sayuran berdaun seperti kol dan bayam. Pada dasarnya, tanaman yang memghasilkan daun lebih, kebutuhan nitrogennya juga lebih tinggi.
    Meskipun 78% dari atmosfer adalah nitrogen, kebanyakan tanaman tidak dapat memanfaatkan ini. Tanaman seperti kacang, memiliki nodul pada akar tempat bakteri hidup yang membuat nitrogen dari udara dapat digunakan oleh tanaman. Tanaman seperti itu menyediakan pupuk nitrogen sendiri dengan cara ini.
    Gejala Kekurangan Nitrogen pada Tanaman
    Anda dapat mengetahui apakah tanaman Anda perlu nitrogen saat pertumbuhan mereka terhambat dengan batang lemah dan warnanya yang akan menguning atau berubahnya warna daun
    Aplikasi Nitrogen
    Pupuk nitrogen dengan cepat dicuci dari tanah dengan hujan dan perlu diperbaharui setiap tahun. Dengan tanaman yang memerlukan banyak nitrogen selama periode waktu, seperti kubis, menambahkan nitrogen secara bertahap melalui masa pertumbuhan adalah metode aplikasi yang paling efisien.

    Fosfor (P) dalam NPK

    Fosfor sangat penting untuk perkecambahan benih dan perkembangan akar. Hal ini diperlukan terutama oleh tanaman muda membentuk akar mereka dan dengan tanaman buah dan biji. Akar sayuran seperti wortel jelas membutuhkan fosfor banyak untuk berkembang dengan baik.
    Gejala Kekurangan Fosfor pada Tanaman
    Tanpa fosfor yang cukup Anda akan melihat pertumbuhan terhambat, mungkin semburat ungu untuk daun dan buah hasil panen rendah.
    Penerapan Fosfor
    Fosfor tetap berada di tanah selama dua atau tiga tahun setelah aplikasi sehingga jumlah dalam pupuk umum mungkin cukup. Tambahkan sebelum tanam selama periode pertumbuhan.

    Kalium (K) dalam pupuk NPK

    Kalium memiliki K simbol kimia dari kalium nama Latinnya. Ini mendorong produksi bunga dan buah dan sangat penting untuk menjaga pertumbuhan tanaman dan membantu melawan penyakit. Ini digunakan dalam proses pembentukan pati dan gula sehingga diperlukan dalam sayuran dan buah-buahan. Wortel, lobak, kentang, tomat dan apel semua membutuhkan banyak kalium untuk tanaman juga.
    Gejala Kekurangan Kalium pada Tanaman
    Tanaman yang kekurangan kalium akan memiliki ketahanan yang rendah terhadap penyakit, terik daun dan hasil panen yang sedikit. Tomat merupakan tanaman yang menunjukkan efek dari kekurangan kalium dengan jelas.
    Penerapan Kalium
    Potash biasanya berlangsung selama dua atau tiga tahun di dalam tanah tetapi untuk produksi sayuran (tomat, kentang terutama) tambahan akan diperlukan. Hal ini dapat diterapkan sebagai pakan cair, baik komersial atau dibuat dari komprei, untuk tomat atau pupuk khusus yang disiapkan, tinggi kalium untuk kentang

    Gunakan Pupuk NPK Berkualitas

    Hanya gunakan pupuk NPK yang unggul demi hasil panen anda yang menggembirakan.
    Semoga pupuk NPK dari kami dapat mendorong usaha tani di Indonesia menuju peningkatan pada pertumbuhan dan hasil panen usaha segala macam tanaman budidaya.

No comments:

Post a Comment